Merupakan sebuah pendakian favorit bagi para pendaki.
Pasalnya pemandangan yang menjalar di setiap trek ada pada jalur Cemoro Sewu
benar-benar luar biasa. Spot-spot yang ada juga banyak seperti hutan,
rerumputan membentang, batu besar, sendang (kolam), bukit, tanjakan cinta,
bahkan warung makan di tengah perjalanan dan puncaknya.
Cemoro Sewu terletak di jalan antara kabupaten Karanganyar
dan Magetan tepatnya di jalan dari Tawangmangu menuju Sarangan. Untuk lebih
mudahnya yang perlu kita tuju adalah Tawangmangu, Jawa Tengah. Jika kita dari
arah baka maka tujulah
Solo, kemudian Tawangmangu. Jika dari arah Timur maka
tujulah arah Magetan, lalu Tawangmangu. Karena tempatnya yang popular maka
sekirannya akan mudah untuk menuju kesana.
Basecamp Jalur Cemoro Sewu
Bascampnya terkenal kecil namun halamannya luas, sudah
termasuk dalam wilayah yang dingin jadi persiapkan pakaian hangat sejak dari
awal. Di sekitaran basecamp juga banyak pemukiman warga dan banyak fasilitas
umum. Tiket mendaki Rp. 10.000/orang (bisa berubah sewaktu-waktu) dan untuk
parker kendaraan motor Rp.5.000 sedangkan mobil Rp. 10.0000. Untuk peersiapan
terakhir sebelum berangkat cek perlengkapan barang anda serta cek kondisi
kesehatan. Dan jangan lupa berdoa sebelum memulai pendakian.
Peta Jalur Pendakian via Cemoro Sewu
Pendakian
Basecamp – Pos 1 Wes-Wesan (1-1,5 jam)
Pada jalur ini kita akan melewati pepohonan rimbun. Di
lokasi tersebut juga ada tempat untuk camping, kemudian melewati perkebunan
warga. Lalu kita akan bertemu Sendang Panguripan. Di pos 1 ini berdiri sebuah
warung makan.
Pos 1 – pos 2 Waktu Gedeg (1,5 – 2 jam)
Pada jalur ini kita akan bertemu batu besar yang bernama
“Watu Jogo”. Mulai dari Watu Jago trek yang kita hadapi mulai bebatuan. Namun
bebatuan tersebut adalah bebatuan yang sudah ditata khusus untuk didaki. Hal
tersebut merupakan persembahan oleh masyarakat setempat.
Pos 2 – Pos 3 Watu Gede (2 jam)
Pada jalur ini trek sudah mulai berat, bebatuan yang tajam
dan tepi – tepi jurang juga banyak.
Pos 3 – Pos 4 Watu Kapur (1,5 – 2 jam)
Pada pos 4 ini banyak tumbuh pohon, kalau kita menjalani
trek pada malam hari cocok sekali untuk mendirikan tenda disini. Namun, hanya
muat untuk 2 tenda saja.
Pos 4 – Pos 5 Jolotundo (30 menit)
Pada jalur setelah pos 4 adalah jalur favorit. Karena trek
yang datar dan hanya bergelombang serta treknya berbatuan rapih. Ditambah kanan
– kiri pemandangan yang luar biasa. Setelah itu kita akan bertemu dengan sumber
air “Sumur Jolotundo”.
Pos 5 – Sendang Drajat (15 menit)
Setelah itu kita sampai di Sendang Drajat. Disinilah check
point pertama bagi para pendaki. Banyak pendaki bermalam disini. Kebanyakan
dari mereka ada yang tidak membawa tenda namun bermalam dirumah yang didirikan
warga. Disini pula ada sumber air bernama “Sendang Drajat”. Ditempat itu pula
konon sebagai ritual raja. Dibangun pula tempat pemujaan disamping Sendang
Drajat tersebut.
Sendang Drajat – Puncak Hargo Dalem (30 menit)
Dai Sendang Drajat kita hanya perlu berjalan sebentar menyusuri
bukit dan sampailah kepada puncak Hargo Dalem 3170 mdpl. Pada jalur menuju
Hargo Dalem kita akan bertemu dengan tanjakan yang mirip dengan “Tanjakan
Cinta” di Semeru.
Di Hargo Dalem sendiri kita akan menemui banyak pemukiman
penduduk. Para penduduk di gunung LAwu terkenal sebagai penduduk yang memiliki
fisik kuat. Pasalnya mereka bisa naik – turun gunung beberapa kali untuk
memenuhi kebutuhan sehari – hari. Di Hargo Dalem kita akan bertemu dengan
Warung Mbok Yem yang terkenal itu. Itulah warung tertinggi di pulau Jawa.
Hargo Dalem – Hargo Dumilah (30 menit – 1 jam)
Untuk menuju Puncak Hargo Dumilah (puncak tertinggi) kita
akan berjalan menanjak. Treknya berupa bukit hanya saja menanjak tinggi. Dari
puncak Haargo Dumila kita bisa melihat ke bawah ada Telaga Kuning serta kita
juga bisa melihat gunung – gunung lain seperti Merapi – Merbabu dan Arjuno –
Welirang.
Sumber : http://infopendaki.com/jalur-pendakian-cemoro-sewu-lawu/ dengan perubahan.
0 komentar:
Posting Komentar